BERAPA HAJI FURODA

Berapa Haji Furoda

Tertib dan Rapi: Berhaji harus dilakukan dengan tertib dan rapi sesuai dengan tata cara dan aturan yang telah ditetapkan oleh agama Islam. Hal ini termasuk berpakaian ihram melakukan tawaf di sekitar Kabah dan melaksanakan sai.

Kesempatan Bertemu dengan Muslim Lain: Berhaji juga memberikan kesempatan bagi umat muslim dari berbagai negara untuk bertemu dan saling berbagi pengalaman serta pengertian tentang agama Islam. Hal ini dapat memperkuat rasa solidaritas dan persatuan umat muslim.

Mempererat hubungan dengan sesama Muslim: Keutamaan lainnya dari haji adalah mempererat hubungan dengan sesama Muslim. Selama perjalanan haji para jamaah akan bertemu dan berinteraksi dengan orang orang dari berbagai negara dan latar belakang yang dapat memperluas pandangan dan pemahaman tentang agama dan budaya Islam.

Mendapatkan pahala yang besar: Keutamaan haji lainnya adalah bahwa ibadah ini dapat memberikan pahala yang besar. Dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim Rasulullah SAW bersabda bahwa Haji yang mabrur tidak akan diberi pahala kecuali Surga. Dengan melakukan haji dengan sungguh sungguh dan tulus seseorang dapat memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Meredakan tekanan psikologis: Haji juga dapat membantu meredakan tekanan psikologis dan meningkatkan kesehatan mental. Dalam perjalanan haji seseorang akan mengalami ketenangan pikiran dan jiwa yang membantu meredakan stres dan kecemasan.

Menghilangkan dosa dosa masa lalu: Keutamaan haji yang paling penting adalah dapat menghilangkan dosa dosa masa lalu. Dalam perjalanan haji seseorang berusaha untuk melaksanakan tugas tugas ibadah dengan penuh keikhlasan dan kepatuhan sehingga dosa dosa yang telah dilakukan sebelumnya diampuni oleh Allah SWT.

Menunjukkan kesederhanaan: Salah satu rukun haji adalah melakukan thawaf dengan pakaian ihram yang sederhana dan tanpa perhiasan. Hal ini mengajarkan seseorang untuk menunjukkan kesederhanaan dalam berpakaian dan tidak membedakan antara orang kaya dan miskin di hadapan Allah SWT.

Menguatkan kekuatan spiritual: Haji juga dapat membantu meningkatkan kekuatan spiritual seseorang. Dalam perjalanan haji seseorang akan menghadapi berbagai tantangan fisik dan emosional seperti panas yang menyengat dan kerumunan orang. Namun dengan berjuang melalui tantangan tantangan tersebut seseorang dapat merasakan kekuatan dan ketahanan spiritual yang kuat.

Menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial: Selama haji seseorang juga diharapkan untuk berperilaku dengan baik dan menghormati hak hak orang lain. Hal ini dapat membantu menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial dan mengajarkan seseorang untuk bersikap ramah dan menghormati orang lain.

Mengembangkan rasa empati: Haji juga dapat mengembangkan rasa empati seseorang terhadap orang lain terutama bagi jamaah yang mungkin membutuhkan bantuan atau perlindungan selama perjalanan haji. Dalam situasi ini seseorang akan merasakan pentingnya saling membantu dan memperlihatkan kepedulian terhadap orang lain.

Sai: Sai adalah tindakan berjalan cepat antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali yang mewakili pencarian Hajar untuk air untuk putranya Ismail. Ini adalah ritual kedua yang dilakukan oleh jamaah haji setelah menyelesaikan tawaf.

Tertib dan berdisiplin: Selain tindakan tindakan ibadah yang telah disebutkan ibadah haji juga melibatkan tertib dan berdisiplin selama seluruh perjalanan. Jamaah haji harus mengikuti aturan aturan tertentu termasuk pakaian yang harus dikenakan jadwal perjalanan yang harus diikuti dan tata cara berinteraksi dengan jamaah haji lainnya.

Ziarah: Selain ritual ritual ibadah ziarah ke tempat tempat yang bersejarah dan memiliki nilai spiritual juga menjadi bagian dari ibadah haji. Jamaah haji mengunjungi tempat tempat seperti Masjid Nabawi di Madinah dan berdoa di makam Nabi Muhammad SAW serta para sahabatnya.

Menjaga kebersihan dan kesehatan: Kesehatan dan kebersihan sangat penting selama ibadah haji. Jamaah haji diharapkan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri sendiri serta lingkungan sekitar. Ini termasuk memakai masker mencuci tangan dan menjaga jarak sosial terutama saat pandemi COVID 19.

Meningkatkan toleransi dan persaudaraan: Ibadah haji juga dapat meningkatkan toleransi dan persaudaraan antar umat manusia. Jamaah haji yang datang dari berbagai negara dan budaya belajar untuk saling menghargai perbedaan dan menghormati hak hak asasi manusia.

Mengasah kedisiplinan: Ibadah haji membutuhkan kedisiplinan yang tinggi dalam menjalankan setiap ritual dan tata cara. Jamaah haji harus mengikuti aturan dan tata cara yang telah ditetapkan secara ketat. Ini dapat membantu meningkatkan kedisiplinan dan keteladanan dalam kehidupan sehari hari.

Menjaga keikhlasan: Ibadah haji juga dapat membantu menjaga keikhlasan dalam beribadah kepada Allah SWT. Dalam ibadah haji jamaah haji diharapkan dapat melakukan setiap ritual dengan penuh keikhlasan dan tanpa mengharapkan apapun selain keridhaan Allah SWT semata. Hal ini dapat membantu memperbaiki kualitas dan intensitas ibadah seseorang.

Menyucikan jiwa dan tubuh: Ibadah haji juga dianggap sebagai sarana untuk menyucikan jiwa dan tubuh dari dosa dosa dan kesalahan kesalahan yang telah dilakukan. Jamaah haji diharapkan dapat melakukan ibadah dengan penuh kesadaran dan menghindari segala tindakan yang dapat merusak kebersihan dan kesucian jiwa dan tubuh.

Menjaga persatuan dan kesatuan umat Islam: Ibadah haji juga menjadi ajang untuk menjaga persatuan dan kesatuan umat Islam. Jamaah haji datang dari berbagai negara dan budaya namun mereka bersatu dalam keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Hal ini dapat membantu menjaga persatuan dan kesatuan umat Islam di seluruh dunia.

Memperkaya pengalaman spiritual: Ibadah haji dapat menjadi pengalaman spiritual yang sangat mendalam bagi seseorang. Selama ibadah haji jamaah haji dapat merasakan kehadiran Allah SWT dengan lebih intens dan mendalam sehingga dapat memperkaya pengalaman spiritual mereka.

Tawaf: Tahap kedua adalah tawaf yaitu mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali dalam arah searah jarum jam. Seseorang harus memulai tawaf dari sudut Hajar Aswad yaitu batu hitam yang terdapat di Kabah. Selama tawaf seseorang harus mengucapkan doa dan zikir yang sesuai serta menjaga kesopanan dan ketertiban.

Mabit di Muzdalifah: Tahap kelima adalah mabit di Muzdalifah yaitu bermalam di Muzdalifah setelah selesai wukuf di Arafah. Seseorang harus mengumpulkan batu untuk melontarkan jumrah keesokan harinya serta menjaga kesopanan dan ketertiban.

Thawaf: Setelah memasuki Masjidil Haram tahap pertama yang dilakukan adalah thawaf yaitu mengelilingi Kabah sebanyak tujuh putaran searah jarum jam dimulai dari sudut Hajar Aswad. Selama thawaf seorang jamaah haji harus mengucapkan doa dan zikir yang sesuai serta menjaga kesopanan dan ketertiban.

Melempar jumrah: Tahap terakhir adalah melempar jumrah atau melempar batu pada tiga tiang yang disebut jumrah di Mina. Seorang jamaah haji harus melempar jumrah dengan tujuan menunjukkan penolakan terhadap setan dan tindakan buruk dalam hidupnya. Setelah melempar jumrah seorang jamaah haji dapat mencukur rambut atau memotong sebagian kuku sebagai tanda selesainya ibadah haji.

Memasuki Masjidil Haram: Seorang jamaah haji harus memasuki Masjidil Haram tempat terdapat Kabah melalui pintu pintu khusus dan mengucapkan talbiyah atau doa doa haji. Seorang jamaah haji juga harus memperhatikan batasan batasan ihram seperti tidak memakai wewangian tidak bercukur dan tidak memakai pakaian yang menutupi kepala atau wajah.

Ziarah ke Madinah: Setelah menyelesaikan ibadah haji seorang jamaah haji dapat mengunjungi kota suci Madinah untuk berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW dan sahabat sahabatnya. Ziarah ke Madinah juga merupakan salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam.

Memotong rambut: Setelah melempar jumrah dan menyelesaikan tata cara berhaji lainnya seorang jamaah haji dapat memotong sebagian rambutnya atau mencukur kepala sebagai tanda selesai melakukan ibadah haji.

Beribadah di Masjid Nabawi: Selama berziarah ke Madinah seorang jamaah haji juga dapat beribadah di Masjid Nabawi yang menjadi tempat peristirahatan terakhir Nabi Muhammad SAW. Masjid Nabawi juga merupakan salah satu masjid terbesar di dunia dan menjadi tempat yang sangat suci bagi umat Islam.

Pergi ke Mina: Setelah melakukan tawaf wada jamaah haji harus kembali ke Mina untuk menyelesaikan ibadah lapak atau melempar jumrah pada tiga hari terakhir. Selama masa lapak jamaah haji juga dianjurkan untuk melakukan ibadah ibadah tertentu seperti membaca Al Quran dan shalat.

Menjaga sikap dan perilaku: Selain melakukan ibadah ibadah tertentu jamaah haji juga diwajibkan untuk menjaga sikap dan perilaku yang baik selama berada di tanah suci. Hal ini termasuk menghindari perbuatan yang dilarang dalam Islam seperti merokok mencaci maki atau berkelahi.